Tajwid Al Quran surat Al Fatihah
Assalaamu'alaikum, pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Fatihah ayat 1-7 lengkap dengan analisanya.
Dikutip dari wikishia, Surah Al-Fatihah (bahasa Arab: سورة الفاتحة) atau Al-Hamd merupakan surah pertama dalam Al-Qur'an yang diberi lakab Ummu al-Kitab (Induk Al-Qur'an). Surah ini termasuk di antara surah-surah Makkiah dan menempati juz pertama Al-Qur'an.
Surah Al-Fatihah dibaca pada salat-salat wajib dan sunnah, dan dalam riwayat disebutkan bahwa salat tanpa surah ini tidak dihitung sebagai salat.
Surah ini merupakan surah Al-Qur'an yang paling banyak memiliki keutamaan. Kandungan utama surah ini adalah tauhid, pujian kepada Allah swt dan permohonan petunjuk dari-Nya.
Hukum dalam surat Al Fatihah
Ada beberapa hukum yang dijelaskan berkenaan dengan surah ini, diantaranya adalah wajib bagi mukallaf untuk mempelajari dan membacanya dengan benar pada rakaat pertama dan kedua dalam setiap salat.
Terdapat karya-karya yang membahas secara independen tentang tafsir surah ini.
Al-Fatihah adalah surah yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua pada semua salat-salat wajib dan mustahab.
Dalam riwayat disebutkan bahwa karena semua kebaikan dan hikmah dunia dan akhirat terkandung dalam surah ini, maka ia dibaca pada awal salat.
Demikian juga disebutkan dalam hadis-hadis bahwa "salat tanpa surah Al-Fatihah tidak dihitung salat".
Nama-nama Surah Al-Fatihah dan Alasan Penamaannya
Nama asli surah ini, karena merupakan surah pertama Al-Qur'an dan Al-Qur'an dibuka denganya, adalah Fatihah al-Kitab (pembuka surah-surah).
Surah ini adalah surah sempurna yang pertama kali turun kepada Nabi saw.
Karena nilai dan signifikansi tipikal surah ini, terdapat kurang lebih 20 nama untuk surah Al-Fatihah.
Yang paling masyhur di antaranya adalah: Hamd (Pujian), Ummu Al-Qur'an (induk Al-Qur'an), Sab'u al-Matsāni (tujuh ayat yang dibaca dua kali dalam salat), Kanz (khazanah), Asas (asas), Munājat, Syifā (menyembuhkan), Doa, Kāfiyah (yang mencukupi), Wāfiyah (yang sempurna), Raqiyah (pelindung).
Tempat Turun dan Urutannya
Surah Al-Hamd atau Al-Fatihah diturunkan sebanyak dua kali: Sekali waktu permulaan bi'tsah di Mekkah dan sekali waktu terjadi perubahan kiblat di Madinah.
Atas dasar itu, surah ini juga disebut sebagai matsāni (diturunkan sebanyak dua kali). Namun karena secara resmi untuk pertama kalinya diturunkan di Mekkah maka surah Al-Fatihah ini tergolong sebagai surah Makkiyah.
Berdasarkan urutan mushaf, surah ini adalah surah pertama dan berdasarkan urutan pewahyuan termasuk sebagai surah kelima, dan merupakan surah sempurna yang pertama kali turun.
Jumlah Ayat dan Kata surat Al Fatihah
Surah ini terdiri dari 7 ayat, 29 kata dan 143 huruf. Surah ini dari sisi lafaz dan isi tergolong sebagai surah pendek Al-Qur'an yaitu Mufasshalat dan dalam kategori mufasshalat termasuk sebagai surah pendek (Qishar).
Berdasarkan beberapa riwayat, meski surah ini pendek, namun memiliki kandungan yang besar nan agung sehingga disebut sebagai Ummu al-kitab dan Asas al-Quran.
Isi kandungan surat Al Fatihah
Kandungan utama surah ini adalah Tauhid, pujian kepada Allah swt, ibadah, permintaan tolong dan permohonan petunjuk dari Allah.
Dalam surah ini dijelaskan tentang sifat-sifat Allah swt, sifat-sifat dan ciri-ciri hamba shaleh, penjelas masalah hidayah dan jalan lurus dalam bentuk doa serta ekspresi penolakan atas penyimpangan dan penyelewengan.
Surah ini dapat dibagi kepada dua bagian: satu bagian berbicara tentang puja dan pujian kepada Allah swt dan bagian lain berbicara tentang kebutuhan-kebutuhan hamba.
Berdasarkan hadis Qudsi, Allah swt berfirman: "Aku membagi surah Al-Hamd di antara Aku dan hamba-Ku; separuh darinya untuk-Ku dan separuh lagi untuk hamba-Ku".
Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Fatihah ayat 1-7 dibawah ini.
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillaahir-rohmaanir-rohiim
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 1)
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
al-hamdu lillaahi robbil-'aalamiin
"Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam." (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 2)
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
ar-rohmaanir-rohiim
"Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang." (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 3)
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
maaliki yaumid-diin
"Pemilik hari pembalasan." (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 4)
اِيَّا كَ نَعْبُدُ وَاِ يَّا كَ نَسْتَعِيْنُ
iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan." (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 5)
اِهْدِنَا الصِّرَا طَ الْمُسْتَقِيْمَ
ihdinash-shiroothol-mustaqiim
"Tunjukilah kami jalan yang lurus," (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 6)
صِرَا طَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ
shiroothollaziina an'amta 'alaihim ghoiril-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhooolliin
"(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al-Fatihah 1: Ayat 7)
Tajwid surat Al Fatihah ayat 1
Hukum Lam Jalalah
Tajwid pada kata diatas adalah Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
Alif lam syamsiyah
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf ra, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf mim. Panjang mad ashli yaitu 1 alif (dua harakat).
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad 'aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.
Tajwid surat Al Fatihah ayat 2
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ha, tandanya ada sukun.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf dal. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
- Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.
Hukum bacaan ra
Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Alif lam qomariyah
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf 'ain, tandanya ada sukun.
- Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf 'ain.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat AL Fatihah ayat 3
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf ra, tandanya ada tasydid.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf mim.
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf ra, tandanya ada tasydid.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Al Fatihah ayat 4
Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf mim.
Huruf lin
Tajwid pada kata diatas adalah Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
الدِّيْنِ
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf dal, tandanya ada tasydid.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Al Fatihah ayat 5
Mad thabi'i
Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi'i yaitu 1 alif (dua harakat).
Mad aridl lissukun
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Al Fatihah ayat 6
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf shad, tandanya ada tasydid.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf , tandanya ada sukun.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat Al Fatihah ayat 7
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan ya mati setelah kasrah.
- Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Idzhar halqi & idzhar syafawi
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf 'ain.
- Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf ta. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
- Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf mim, tandanya ada sukun.
- Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
Mad lazim mutsaqqal kilmi
Tajwid pada kata diatas adalah:
- Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf dlo, tandanya ada tasydid.
- Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, sebab mad thabi'i menghadapi huruf bertasydid dalam satu kata. Panjang Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah enam harakat.
- Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.